Sahabat nabi sallallahu alaihi wasallam yaitu Abu Hurairah rodhiallahu anhu beliau berkata:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : أَوْصَانِي خَلِيلِي – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
وَالإيتَارُ قَبْلَ النَّوْمِ إنَّمَا يُسْتَحَبُّ لِمَنْ لاَ يَثِقُ بِالاسْتِيقَاظِ آخِرَ اللَّيْلِ فَإنْ وَثِقَ ، فَآخِرُ اللَّيْلِ أفْضَلُ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kekasihku—Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam—mewasiatkan kepadaku untuk puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, dan melakukan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1178 dan Muslim, no. 721]
Salah satu ibadah yang perlu kita rutinkan adalah ibadah yang diwasiatkan langsung oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kepada para sahabat diantaranya tiga Wasiat berikut.
1. Solat Dhuha dua rakaat
Shalat Dhuha adalah sholat yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dikerjakan baik secara perkataan ataupun perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya adalah perkataan istri nabi yaitu Aisyah rodhiyallahu Anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merutinkan shalat dhuha empat rakaat dan terkadang menambahkannya sesuai dengan keinginannya.Maka shalat dhuha bisa dikerjakan minimal 2 rakaat dan boleh sampai 12 rakaat.
2. Puasa tiga hari setiap bulan
Puasa tiga hari setiap bulan ini disebut dengan puasa bidh, sebagaimana Hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis riwayat Abu Daud, yang menyatakan bahwa: “Puasa tiga belas, empat belas, dan lima belas (dari bulan hijriah) adalah puasa sunnah.”
3. Solat witir sebelum tidur
Solat witir adalah sunnah muakkadah yang seharusnya di rutinkan oleh setiap muslim untuk dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah itu witir dan menyukai witir, maka laksanakanlah witir, wahai ahli Al-Qur’an. ‘” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad).
Salat Witir bisa dikerjakan sebelum tidur bagi yang khawatir tidak bisa bangun sebelum subuh akan tetapi sholat witir sebelum subuh atau di akhir malam dan itu lebih afdhal sebagaimana Hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَيُّكُمْ خَافَ أَنْ لاَ يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ ثُمَّ لْيَرْقُدْ وَمَنْ وَثِقَ بِقِيَامٍ مِنَ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ آخِرِهِ فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ
“Siapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia mengerjakan witir, baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, hendaklah ia mengerjakan witir di akhir malam karena bacaan di akhir malam dihadiri (oleh para Malaikat) dan itu tentu lebih utama.” (HR. Muslim)
Sebagai seorang muslim hendaknya kita merutinkan 3 amalan di atas sebagai bentuk penguatan ibadah kita kepada Allah dan mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahuwata’ala.