Sidomulyo, Mudir Pesantren, Ustadz H. Ramdani, Lc memberikan bimbingan kepada seluruh tenaga pendidik dalam rangka peningkatan kualitas spiritual dan profesionalisme di lingkungan pesantren. Bimbingan tersebut difokuskan pada pentingnya pembersihan diri dari berbagai penyakit hati, seperti riya, iri hati, dan sombong, serta menekankan penguatan dalam pencapaian visi dan misi pesantren.
Dalam arahannya, Mudir menyampaikan bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh setiap pendidik adalah menjaga kebersihan hati. “Seorang guru bukan hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam akhlak dan keikhlasan. Penyakit hati harus dibersihkan, karena ia bisa menghalangi cahaya ilmu dan merusak keikhlasan dalam mendidik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mudir juga menekankan pentingnya fokus dalam pencapaian visi pesantren yang bertujuan mencetak santri yang unggul, cerdas, terampil, dan berakhlak mulia. “Visi pesantren ini harus menjadi panduan utama dalam setiap langkah kita. Dalam mendidik, kita harus selalu memikirkan bagaimana membentuk santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga terampil dan berakhlak mulia.”
Sebagai langkah konkret mewujudkan visi tersebut, Mudir menggarisbawahi tiga langkah utama. Pertama, Pimpinan Pesantren atau Madrasah berkemajuan yang memiliki sifat Konseptor, Eksekutor, Fasilitator, Motivator. Kedua, Tenaga pendidik berkemajuan yang memiliki sifat Kreatif dan Inovatif, Integritas dan Profesional. Ketiga, Terapkan komunikasi tiga arah, Tenaga pedidik kepada Santri/ah, Tenaga pendidik kepada Wali santri/ah, Tenaga pendidik kepada Pesantren/madrasah.
Dalam pendekatan pengasuhan, Mudir menekankan bahwa setiap pendidik harus menjadi sosok yang mampu memahami kebutuhan emosional dan spiritual para santri. “Pengasuhan yang baik adalah pengasuhan yang mampu merangkul hati para santri, membimbing mereka dengan kelembutan, tetapi tetap teguh dalam menanamkan disiplin dan tanggung jawab.”
Dengan bimbingan ini, diharapkan para tenaga pendidik dapat lebih memahami peran penting mereka dalam mencapai visi pesantren dan terus berkomitmen untuk membersihkan hati serta meningkatkan kualitas diri demi kemajuan pesantren.