Sidomulyo – Pada Selasa(29/10), Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu melaksanakan acara pembinaan dan penguatan tenaga pendidik yang bertempat di Smart Room Madrasah Aliyah. Acara ini merupakan program rutin Mudir Pesantren dalam rangka memperkuat kualitas pendidikan serta memotivasi tenaga kependidikan (TENDIK) dalam mengemban amanah pembinaan santri. Acara ini dihadiri oleh Wakil Mudir, Kepala Madrasah dan seluruh tenaga pendidik serta staf Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu pengasuh pesantren, Ustadz Al-Bukhari, S.Pd. Suasana hening dan penuh khidmat mengiringi lantunan ayat-ayat suci, sebagai pengantar acara yang bertujuan untuk menguatkan spirit dan nilai-nilai keislaman dalam lingkup pendidikan di pesantren.
Setelah pembacaan Al-Qur’an, dilanjutkan dengan presentasi dari Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah Bidang Kurikulum, Ustadz Sofian, M.Pd, yang memaparkan strategi peningkatan kualitas serta berbagai strategi mutu pendidikan yang akan diterapkan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kwala Madu. Dalam presentasinya, beliau menekankan pentingnya inovasi dan pembaruan kurikulum guna menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks, dengan harapan agar seluruh tenaga pendidik dapat lebih proaktif dalam mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan menarik bagi santri.
Mudir Pesantren, Ustadz H. Ramdani, Lc kemudian menyampaikan arahan dan bimbingan, yaitu pembinaan dan penguatan tenaga pendidik. Beliau menekankan pentingnya peran TENDIK dalam mendidik santri dengan teladan yang baik, bukan hanya dari aspek akademik, tetapi juga dari nilai-nilai moral dan spiritual. Dalam arahannya, Mudir mengingatkan agar tenaga pendidik tidak mengidap penyakit yang beliau istilahkan sebagai “M3 2L,” yaitu Malas, Masa Bodoh, Mengakali, Lalai, dan Lelet/Lemot. Mudir mengingatkan bahwa sikap-sikap tersebut dapat menghambat proses pendidikan di pesantren dan merugikan para santri.
“Para TENDIK di pesantren ini memiliki peran yang sangat besar dalam membina santri. Oleh karena itu, setiap pendidik di pesantren harus menampilkan kepribadian seperti murobbi (pendidik yang membimbing), mu’allim (pengajar), mursyid(penunjuk jalan), dan qudwah hasanah (teladan yang baik). Dengan begitu, kita semua dapat menjadi inspirasi bagi santri dalam membentuk karakter yang unggul dan berakhlak mulia,” ungkap Mudir.
Mudir juga menyampaikan bahwa pesantren tidak hanya berperan dalam pendidikan formal, tetapi juga sebagai tempat untuk membangun karakter dan spiritualitas santri. Oleh karena itu, para tenaga pendidik perlu terus memperbaiki kualitas diri dan senantiasa introspeksi agar dapat menjadi teladan yang baik bagi para santri.
Kegiatan pembinaan ini ditutup dengan diskusi interaktif antara Mudir dan para tenaga pendidik, di mana para Tendik dapat bertanya dan menyampaikan masukan terkait berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di madrasah. Antusiasme tampak dari banyaknya pertanyaan dan ide-ide segar yang muncul selama diskusi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh tenaga pendidik di Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu dapat mengemban tugas dengan lebih maksimal dan penuh tanggung jawab. Harapan besar tertuju pada terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif, di mana setiap santri dapat tumbuh menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, serta siap menghadapi tantangan masa depan.