Sidomulyo – Dalam upaya terus meningkatkan kualitas Pendidikan dan Tenaga Pendidik, Mudir Pesantren Kwala Madu, Ustadz H. Ramdani, Lc menggelar kegiatan pembinaan khusus Musyrif/ah. Acara yang dilaksanakan pada hari Selasa tersebut dihadiri oleh Wakil Mudir 2, Pamong musyrif/ah, dan seluruh musyrif/musyrifah sebagai peserta utama berlangsung di Smart Room Aliyah.
Acara pembinaan ini dimulai dengan pembukaan yang dipimpin oleh Pamong musyrif/ah, Ustadz Alfiansyah, S.Pd.I. Dalam pembukaannya, pamong mengajak seluruh musyrif/ah untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan terbuka terhadap bimbingan yang akan diberikan. Ia berharap pembinaan ini dapat memberi motivasi baru bagi para musyrif/ah dalam menjalankan tugas pengasuhan dan pembinaan santri.
Setelah pembukaan, Wakil Mudir II, Ustadz Juneydi Hardianto, M.Pd menyampaikan sepatah dua kata. Dalam sambutannya, Ustadz Juneydi mengucapkan terima kasih kepada Mudir Pesantren, yang terus mendampingi dan memberikan dukungan dalam pembinaan kinerja para musyrif/ah. Wakil Mudir II juga mengingatkan para musyrif/ah bahwa tanggung jawab yang mereka emban bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga ibadah yang perlu dilakukan dengan niat tulus dan konsistensi dalam beribadah.
“Sebagai musyrif dan musyrifah, kalian tidak hanya mengurus kegiatan harian para santri, tetapi juga membimbing mereka menuju akhlak yang baik dan pemahaman agama yang kuat. Maka dari itu, perkuatlah juga hubungan kita dengan Allah SWT dan jadikan tugas ini sebagai ibadah yang tulus,” ujar Wakil Mudir II.
acara dilanjutkan dengan inti kegiatan, yaitu pembinaan dari Mudir Pesantren Kwala Madu, Ustadz H. Ramdani, Lc. Dalam pengarahannya, Ustadz H. Ramdani, Lc menekankan pentingnya para musyrif/musyrifah untuk selalu mengingat niat awal ketika pertama kali memilih untuk berkhidmat di pesantren. Beliau menegaskan bahwa tugas seorang musyrif/ah bukan hanya soal tanggung jawab mengatur aktivitas santri, melainkan juga sebuah amanah untuk membimbing dan menjadi teladan.
“Hal pertama yang harus kita periksa adalah niat kita. Apakah kita masih memegang niat yang sama seperti saat pertama kali kita melangkah ke pesantren ini? Jika ya, maka kita akan lebih mudah meluruskan tujuan kita dan menjaga semangat dalam setiap amanah yang diemban,” kata Ustadz H. Ramdani.
Lebih lanjut, beliau menasihati agar para musyrif/ah senantiasa berupaya memperbaiki diri sendiri sebelum membimbing santri. Menurutnya, seorang musyrif/ah yang berusaha memperbaiki diri, baik dari segi ibadah, disiplin, maupun ilmu pengetahuan, akan mampu menjadi contoh yang baik bagi para santri. Ia juga mendorong agar setiap musyrif/ah memperbanyak wawasan, terutama ilmu agama, agar bisa memberikan bimbingan yang lebih maksimal.
“Kita harus memperbaiki diri sebelum ingin memperbaiki orang lain. Mulailah dengan memperbaiki ibadah kita, jaga disiplin, dan luangkan waktu untuk terus belajar dan menambah ilmu. Karena hanya dengan menjadi pribadi yang terus belajar, kita bisa memberikan teladan terbaik bagi santri,” lanjut Mudir Pesantren.
Acara pembinaan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat dan kualitas kerja para musyrif/ah dalam mendampingi santri. Dengan adanya pembinaan ini, para musyrif/ah diharapkan dapat semakin tulus dalam menjalankan tugasnya dan senantiasa memperbaiki diri agar dapat menjadi teladan yang baik bagi santri-santri Pesantren Kwala Madu.