Sidomulyo – Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu menggelar pengajian rutin bersama orangtua dan wali santri/santriah pada hari Ahad (10/11), yang berlangsung penuh dengan nuansa kekeluargaan dan khidmat. Kegiatan ini dihadiri oleh Mudir Pesantren, Tenaga Pendidik, serta para orangtua yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara hingga akhir. Pengajian yang baru perdana digelar ini akan dilaksanakan rutin setiap bulannya pada Ahad kedua.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Koordinator bid Ekstra dan Prestasi, Ustadz Alfiansyah, S.Pd.I yang memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu santriah, Ukhti Afifah Hiya Al Ulya Al Farisi Manurung yang menggetarkan hati seluruh hadirin. Bacaan yang begitu merdu dan penuh penghayatan mengawali kegiatan dengan suasana yang khidmat dan penuh keberkahan.
Suasana berubah menjadi ceria ketika duo santri kembar, Nuzul Hafidz Nurrahman dan Nuzul Hafidz Nurrahim., tampil di depan membawakan ceramah singkat yang penuh humor namun tetap padat dengan pesan dakwah. Penampilan duo kembar ini berhasil mencuri perhatian dan menghibur para orangtua, yang tidak bisa menahan senyum dan tawa. Ceramah mereka yang santai namun bermakna menyampaikan pesan keislaman dengan cara yang mudah diterima, terutama bagi para orangtua yang ada.
Mudir Pesantren, Ustadz H.Ramdani, Lc menyampaikan kajian dengan tema “Menegakkan Ajaran Islam dalam Kehidupan”. Dalam kajiannya, beliau menjelaskan bahwa Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam selalu berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah. Beliau juga menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai Islam yang komprehensif meliputi aspek akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah dalam kehidupan sehari-hari.
“Muhammadiyah memiliki komitmen yang kuat untuk mengamalkan ajaran Islam secara kaffah, bukan hanya dalam hal ibadah, namun juga dalam akhlak, muamalah, dan bidang sosial lainnya,” jelas Ustadz Ramdani. Beliau menekankan pentingnya peran orangtua dalam mendukung pendidikan akhlak santri agar terus menjadi generasi yang tangguh dan berlandaskan iman.
Selain kajian, Ustadz Ramdani juga memperkenalkan program-program wakaf yang telah dibuka oleh pesantren untuk mendukung berbagai kebutuhan pendidikan dan sosial. Program wakaf tersebut mencakup Wakaf Profesi, Wakaf Penghafal Al-Qur’an, Wakaf Yatim dan Dhuafa, serta Wakaf Pembangunan. Beliau berharap, dengan adanya program wakaf ini, seluruh masyarakat dan orangtua dapat berpartisipasi untuk keberlangsungan pendidikan pesantren dan membantu mereka yang membutuhkan.
Acara diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada tujuh santriah yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz. Capaian luar biasa ini mendapat sambutan hangat dari para hadirin, serta memberikan inspirasi kepada santri lainnya untuk terus bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an. Ketujuh santriah yang menerima penghargaan tersebut adalah:
1. Humairah Meisha Shaqila (XI)
2. Yara Mustika Rahmah (XI)
3. Shakila Zafira (XI)
4. Rasqiyah Amanah Chaniago (XI)
5. Alya Nazhifah (XII)
6. Khairun Nizwa (XII)
7. Siti Ayu Zahara Br Ginting (XII)
Pengajian kali ini ditutup rasa syukur dan harapan agar seluruh santri senantiasa berada dalam lindungan Allah dan terus berjuang di jalan-Nya. Para orangtua pulang dengan hati yang bahagia serta motivasi baru untuk terus mendalami ajaran Islam dan mendukung program-program pesantren yang bermanfaat.
Pengajian rutin ini diharapkan dapat terus mempererat hubungan antara pesantren, orangtua, dan santri sehingga terwujud generasi yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan berlandaskan ajaran Islam yang hakiki.