Sidomulyo — Sebuah momen penuh haru dan kebanggaan mewarnai wisuda Daurah Al-Qur’an angkatan ke-21 di Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu, yang diikuti oleh 23 santriah. Mereka telah berhasil menyelesaikan program hafalan Al-Qur’an intensif di Berastagi selama dua pekan. Acara ini menjadi puncak dari perjalanan mereka dalam menghafal Al-Qur’an selama daurah.
Wisuda dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan dengan indah dan khusyuk, membawa suasana tenang dan penuh hikmah bagi para seluruh hadirin. Setelah pembacaan ayat suci, Ketua Panitia, Ustadz Fauzan menyampaikan laporan tentang proses menghafal yang telah dilewati oleh para peserta. Dalam laporannya, ia menjelaskan bahwa program ini berlangsung intensif selama 14 hari, di mana setiap santriah meluangkan waktu mereka setiap hari untuk menghafal dan memperdalam ayat-ayat Al-Qur’an di bawah bimbingan para ustazah berpengalaman.
Ustadz Fauzan juga mengumumkan sejumlah kategori penghargaan, di antaranya penghargaan untuk santriah dengan hafalan terbanyak, santriah terbaik, dan santriah teraktif.
Peserta dengan hafalan al-quran terbanyak :
Alya Nazifah
Siti Ayu Zahara Br. Ginting
Yara Mustika Rahma
Peserta Terbaik
Humaira Meisha
Citra Fadilah
Nur Hazimah Lubis
Peserta Teraktif
Inayah Nur Azizah
Darin Nadifa
Aulia Putri
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan usaha mereka yang luar biasa selama mengikuti program daurah.
Momen paling emosional pun hadir ketika para santriah menyanyikan Mars Tahfidz Al-Qur’an bersama-sama. Dengan penuh haru, mereka melantunkan lirik yang mengungkapkan dedikasi dan kecintaan mereka pada Al-Qur’an sambil memeluk kedua orang tua mereka yang hadir. Banyak di antara orang tua yang tak kuasa menahan air mata, bangga menyaksikan anak-anak mereka yang telah berhasil menghafal Al-Qur’an. Lagu mars ini seolah menjadi simbol persaudaraan, perjuangan, dan cita-cita mereka untuk menjaga hafalan Al-Qur’an hingga akhir hayat.
Seusai lagu mars, salah satu orang tua santriah, Drs Muhammad Amin MA memberikan sambutan singkat. Dalam ucapannya, ia mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas usaha yang ditunjukkan anak-anak mereka. Ia juga berterima kasih kepada para ustaz dan ustazah yang telah membimbing para santriah dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. “Kami sangat berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras pesantren. Tidak hanya anak-anak kami yang belajar, tetapi kami sebagai orang tua juga merasa belajar banyak dari acara ini,” ucapnya.
Acara ditutup dengan nasihat dari Mudir Pesantren, Ustadz H.Ramdani, Lc yang memberikan pesan penting bagi para orang tua dan santriah. Beliau mengingatkan agar hafalan yang telah diraih ini senantiasa dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Hafalan ini adalah titipan dan amanah. Tugas kalian bukan hanya menghafal, tetapi juga berupaya mengamalkan dan menjaga Al-Qur’an agar tetap dalam hati dan kehidupan kalian,” pesannya.
Pada wisuda ini, tercatat ada empat santriah yang berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz, Alya Nazifa, Siti Ayu Zahara Br Ginting, Yara Mustika Ratu, dan Humaira Meisha Syakila, sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan betapa besar komitmen dan usaha mereka. Wisuda daurah angkatan ke-21 ini diakhiri dengan memohon kepada Allah agar senantiasa memberikan kekuatan dan keistiqamahan kepada para santriah dalam menjaga dan mengamalkan hafalan Al-Qur’an mereka.
Dengan berakhirnya acara ini, para santriah diharapkan dapat menerapkan hafalan mereka sebagai pedoman hidup dan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk mencintai Al-Qur’an serta menjadikannya sebagai sumber kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan.