Sidimulyo-Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu menggelar ujian tahfidz Al-Qur’an untuk para santri dan santriah. Ujian yang berlangsung dalam suasana khidmat ini diadakan setelah salat Subuh, bertempat di Lapangan Utama Pesantren. Kegiatan ini menjadi bagian dari tradisi tahunan pesantren yang menekankan pentingnya menghafal Al-Qur’an sebagai fondasi utama pendidikan di lembaga ini.
Setiap santri diwajibkan menghafal minimal lima lembar (setara dengan setengah juz) dari juz yang telah ditentukan berdasarkan tingkatan kelas masing-masing. Target hafalan ini menjadi syarat mutlak untuk bisa mengikuti ujian akhir semester ganjil. Selain itu, dalam satu tahun ajaran, setiap santri dan santriah juga diwajibkan menghafal minimal satu juz penuh, sebagai bagian dari program tahfidz reguler yang diterapkan oleh pesantren.
Pelaksanaan ujian tahfidz kali ini berlangsung sederhana namun tetap penuh makna. Para santri tingkat Madrasah Aliyah (MA) diuji oleh seluruh musyrif, yaitu para pembimbing yang bertugas mengawasi dan membimbing hafalan santri selama ini. Sementara itu, para santri tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) diuji oleh abang kelas mereka yang telah menyelesaikan target hafalan tahunan.
Hal serupa juga berlaku untuk para santriah. Santriah tingkat MA diuji oleh musyrifah, sedangkan santriah tingkat MTs diuji oleh kakak kelas yang sudah mencapai target hafalan yang ditetapkan. Metode ini tidak hanya menanamkan tanggung jawab, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan saling mendukung di kalangan para santri.
Wakil Mudir II, Ustaz Juneydi Hardianto, S.Pd.I, mengatakan bahwa ujian tahfidz ini merupakan bagian dari komitmen pesantren dalam mencetak generasi Qur’ani yang unggul, baik dari segi ilmu agama maupun karakter.
“Ujian tahfidz ini tidak hanya mengukur kemampuan menghafal, tetapi juga melatih kesungguhan, disiplin, dan keikhlasan para santri. Setiap huruf yang mereka hafalkan menjadi investasi pahala dan bekal untuk masa depan,” ungkap Wakil Mudir II.
Ia juga menambahkan bahwa standar minimal satu juz per tahun bertujuan agar para santri bisa menyelesaikan hafalan 6 juz selama 6 tahun masa pendidikan di pesantren, atau setidaknya memiliki bekal hafalan yang signifikan jika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Meski pelaksanaan ujian ini berlangsung di waktu pagi yang sering dianggap berat bagi sebagian orang, para santri dan santriah tampak antusias. Salah satu santri kelas XI MA, mengaku merasa lega setelah berhasil menyelesaikan ujian tahfidznya.
“Awalnya gugup, apalagi diuji langsung oleh musyrif. Tapi alhamdulillah, berkat bimbingan mereka selama ini, saya bisa lancar menyelesaikan lima lembar hafalan,” ujarnya dengan senyum.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu santriah kelas IX MTs. Ia merasa senang karena ujian tahfidz ini membuktikan kemampuannya dalam menghafal Al-Qur’an. “Diuji oleh kakak kelas justru membuat kami lebih nyaman. Kami merasa termotivasi untuk mengikuti jejak mereka,” katanya.
Dengan keberhasilan pelaksanaan ujian tahfidz ini, Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu terus berupaya meningkatkan kualitas program tahfidz. Pesantren berharap ke depan, para santri tidak hanya menjadi penghafal Al-Qur’an, tetapi juga mampu mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren ialah wadah untuk menimba ilmu, dan wahana untuk membangun karakter yang Qur’ani. Dengan semangat menghafal Al-Qur’an yang terus membara, para santri dan santriah Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu siap menjadi penerus generasi umat yang berprestasi dan bertakwa.