Sidomulyo – Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu menggelar Wisuda Daurah Al-Qur’an angkatan ke-22 dengan penuh khidmat dan haru pada hari Rabu (20/11). Acara yang berlangsung di Berastagi ini dihadiri oleh Wakil Mudir II, panitia daurah, para peserta dan orangtua/wali santri yang tampak antusias menyaksikan putra mereka merayakan momen istimewa ini setelah menyelesaikan hafalan dan pembelajaran Al-Qur’an selama dua pekan di Berastagi.
Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah satu peserta, menciptakan suasana yang syahdu dan menyentuh hati para hadirin. Dilanjutkan dengan laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia Wisuda, Ustadz Muhammad Fauzan. Dalam laporannya, Ustadz Fauzan mengapresiasi semangat dan dedikasi para peserta selama mengikuti daurah. “Selama masa daurah ini, para peserta menunjukkan semangat luar biasa dalam menghafal dan mempelajari Al-Qur’an. Mereka telah melewati berbagai tantangan dengan penuh ketekunan dan kesabaran,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia juga mengumumkan penghargaan kepada para peserta yang berprestasi. Ada tiga kategori yang diberikan, yaitu Peserta Terbanyak Menghafal Al-Qur’an, Peserta Terbaik, dan Peserta Teraktif. Pengumuman ini disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Berikut Peserta dengan kategori tersebut :
Peserta dengan Hafalan Terbanyak
Hisyam Nasrullah 9 Juz
Hudan Al Bani 8 Juz
Ahmad Al Farezi 5 juz
Peserta Terbaik
Raihan Syah Putra 5 Juz
Fatahillah Putra Ananda 5 Juz
Dicky Dermawan 4 Juz
Peserta Teraktif
Muhammad Fathin 5 Juz
Alvinsyah Ramadhani 4 Juz
Fakhri Hilmiy Lubis 4 Juz
Setelah itu, acara berlanjut dengan penampilan para peserta yang menyanyikan Mars Tahfidz Al-Qur’an. Saat mars dinyanyikan, suasana semakin haru ketika para peserta memeluk orangtua, pembimbing, dan ustadz mereka sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih. Tangis haru terlihat di wajah banyak orang, mencerminkan kebanggaan dan rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah mereka lewati bersama.
Acara semakin bermakna dengan pesan dan kesan dari salah satu orangtua dari Haikal Nur Ikhsan yang mewakili seluruh wali murid. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak pesantren atas dedikasi dalam membimbing anak-anak mereka. “Kami sangat berterima kasih kepada para ustadz dan ustadzah yang telah mendidik anak-anak kami dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Semoga hafalan ini menjadi bekal berharga bagi mereka di dunia dan akhirat,” ucapnya penuh haru.
Sebagai penutup, Wakil Mudir II, Ustadz Juneydi Hardianto, M.Pd menyampaikan pesan penting kepada para peserta dan seluruh hadirin. Ia mengingatkan para peserta untuk senantiasa menjaga hafalan Al-Qur’an yang telah mereka raih dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Ustadz Juneydi juga menceritakan kisah inspiratif tentang Rabi’ah ar-Ra’yi, seorang ulama besar yang menunjukkan betapa mulianya hubungan manusia dengan Al-Qur’an.”Menghafal Al-Qur’an adalah amanah yang besar. Tidak cukup hanya menghafal, tetapi juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah generasi Qur’ani yang mampu membawa manfaat bagi umat,” pesan beliau.
Acara wisuda Daurah Al-Qur’an angkatan ke-22 ini sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan daurah yang telah berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Harapan besar disematkan kepada para peserta agar ilmu dan hafalan Al-Qur’an yang telah mereka peroleh dapat terus dipertahankan dan berkembang di masa mendatang.
Momen penuh makna ini tidak hanya menjadi kenangan berharga bagi para peserta, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh hadirin untuk terus mencintai dan memuliakan Al-Qur’an dalam kehidupan.