Sidomulyo – Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu menggelar Sidang Munaqasyah Tahfidz Al-Qur’an yang telah memasuki tahun ketiga. Kegiatan ini berlangsung melalui Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, diikuti oleh 340 santri dan santriah yang siap diuji hafalan Al-Qur’annya, bertempat di lingkungan Pesantren pada hari Kamis(21/11) dan Sabtu (23/11).
Acara pembukaan yang berlangsung dengan khidmat digelar di Masjid Pesantren, dihadiri oleh Wakil Mudir I, II, dan III, Kepala Madrasah, seluruh dewan guru, para penguji tahfidz, serta peserta sidang. Kehadiran mereka menjadi saksi semangat generasi muda dalam memuliakan Al-Qur’an.
Pembukaan dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Ahmad Ubaidillah, salah satu santri yang telah menunjukkan kemampuannya dalam tilawah. Suara merdu dan tartil yang ditampilkan menciptakan suasana islami, menandai dimulainya salah satu momen paling berharga di pesantren ini.
Laporan ketua panitia, Ustadz Abdullah Yuni S,Pd., menjadi rangkaian berikutnya. Dalam laporannya, ia menyampaikan bahwa Sidang Munaqasyah Tahfidz telah menjadi tradisi tahunan di pesantren ini. “Ini adalah tahun ketiga pelaksanaan sidang tahfidz. Kami berharap melalui hafalan Al-Qur’an ini, para santri dapat meraih prestasi yang gemilang dan memiliki kepribadian Qurani, sesuai dengan tema kali ini: ‘Meraih Prestasi dengan Tahfidz Al-Qur’an,’” ungkap Ustadz Abdullah penuh semangat.
Kepala Madrasah Tsanawiyah, Ustadz Ali Sahbana S.Pd.I., memberikan sambutan penuh inspirasi kepada para peserta. “Menghafal Al-Qur’an adalah langkah menuju kehidupan yang lebih bermakna. Tidak hanya menjadi bekal akhirat, tapi juga membuka jalan sukses di dunia. Tetaplah semangat, amalkan apa yang kalian hafalkan, dan siapkan diri untuk diuji,” pesannya.
Acara dilanjutkan dengan Pembukaan Sidang Munaqasyah ke-3 oleh Wakil Mudir III, Ustadz H. Khairul Amrin Siregar, M.Pd.I. Dalam pembukaannya, ia menyampaikan kisah-kisah inspiratif para penghafal Al-Qur’an yang sukses dunia-akhirat, memotivasi seluruh peserta untuk terus berjuang menjaga hafalan mereka. “Menghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan. Insya Allah, dengan kesungguhan, keberkahan akan senantiasa menyertai kalian,” tegasnya. Setelah itu, ia secara resmi membuka Sidang Munaqasyah Tahfidz dengan penuh harapan.
Setelah pembukaan, para peserta segera mempersiapkan diri di berbagai lokasi sekitar pesantren untuk menghadapi ujian hafalan. Setiap peserta diuji oleh para penguji yang berpengalaman, menilai ketepatan hafalan, tajwid, dan makhraj mereka.
Sidang ini mencakup berbagai tingkat hafalan, mulai dari 1 hingga 20 juz. Di antara para santri, ada yang tampil lancar dan percaya diri, sementara beberapa lainnya tampak gugup saat diuji. Meski demikian, suasana penuh semangat tetap terasa. Para penguji juga memberikan bimbingan dan motivasi bagi peserta yang menemui kesulitan.
Para peserta Sidang Munaqasyah Tahfidz diuji hafalan mereka dengan menilai ketepatan pada hafalan, tajwid dan makhraj dengan minimal nilai 75 untuk di wisudakan di hari Selasa mendatang.
Sidang Munaqasyah Tahfidz ini bukan hanya ajang evaluasi, tetapi juga wujud nyata dari komitmen Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu dalam mencetak generasi emas Al-Qur’an. Dengan program ini, para santri tidak hanya dituntut untuk menghafal, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bagian dari program tahunan, sidang ini diharapkan mampu memberikan dampak besar pada para santri, mencetak generasi berprestasi yang tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga siap berkontribusi di tengah masyarakat.
Sidang ini menjadi bukti bahwa hafalan Al-Qur’an bukan sekadar capaian akademik, melainkan perjalanan spiritual yang memperkuat karakter dan kepribadian. Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu terus berkomitmen untuk melahirkan penghafal Al-Qur’an yang akan menjadi cahaya bagi dunia dan akhirat.