Sidomulyo – Ahad, 1 Desember 2024, menjadi hari yang penuh hikmah bagi para wali santri, tenaga pendidik, dan keluarga besar Pesantren Muhammadiyah Kwala Madu. Di bawah teduhnya Masjid Pesantren, berlangsung pengajian rutin bulanan bersama Mudir Pesantren, Ustadz H. Ramdani, Lc., yang dihadiri oleh para orang tua/wali santri serta dewan pendidik pesantren.
Kegiatan ini merupakan program unggulan Pesantren Muhammadiyah Kwala Madu, dilaksanakan pada pekan kedua setiap bulan. Pengajian ini bertujuan untuk memperdalam wawasan keislaman dan mempererat pemahaman nilai-nilai kemuhammadiyahan di kalangan wali santri.
Acara dimulai pukul 10.30 WIB dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Zuhri Akbar, salah satu santri kelas VII Khusus Tahfidz. Dengan suara merdu, Zuhri membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, menggetarkan hati para hadirin. Zuhri, yang telah menghafal 11 juz Al-Qur’an, menjadi kebanggaan pesantren dan keluarganya.
Setelah itu, Salman Al-Maidani, santri kelas X, menyampaikan pidato singkat namun penuh makna. Dalam pidatonya, Salman mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para orang tua yang telah memercayakan pendidikan anak-anak mereka di Pesantren Muhammadiyah Kwala Madu. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada pesantren yang mendidik para santri dengan ilmu agama dan wawasan keislaman yang mendalam.
Memasuki inti acara, Mudir Pesantren, Ustadz H. Ramdani, Lc., menyampaikan kajian bertajuk Tazkiyatun Nafs yang berarti “Pembersihan Jiwa.” Ustadz Ramdani membuka kajian dengan membacakan Surah Asy-Syams ayat 7-10, ayat-ayat yang menjelaskan pentingnya membersihkan jiwa agar manusia mencapai keberuntungan sejati.
Dalam kajiannya, beliau menjelaskan secara mendalam makna kata tazkiyah (pembersihan) dan nafs (jiwa). Ustadz Ramdani menegaskan bahwa tazkiyatun nafs adalah upaya yang harus dilakukan setiap Muslim untuk membersihkan diri dari dosa, penyakit hati, dan perilaku buruk, serta memperkuat jiwa dengan akhlak terpuji.
“Langkah pertama adalah membersihkan jiwa dari kotoran dosa besar maupun kecil. Hindari penyakit hati seperti riya, sombong, hasad, tamak, dan cinta dunia berlebihan. Langkah kedua, isi jiwa dengan akhlak mulia seperti ikhlas, sabar, tawakal, taubat, bersyukur, dan berbuat baik kepada sesama,” jelas Ustadz Ramdani.
Pesan-pesan beliau disampaikan dengan bahasa yang sederhana namun mendalam, menggugah hati para hadirin untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Usai menyampaikan kajian, Ustadz Ramdani membuka sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para wali santri. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkisar pada langkah praktis dalam tazkiyatun nafs hingga tantangan membimbing anak-anak di era modern.
Pengajian diakhiri dengan penyampaian informasi program wakaf buku yang digagas pesantren untuk mendukung kebutuhan literasi para santri. Wakaf buku ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam membangun generasi muda yang cerdas dan berwawasan luas.
Kegiatan meninggalkan kesan mendalam bagi setiap hadirin. Program ini tidak hanya menjadi sarana dakwah, tetapi juga mempererat hubungan antara pesantren dan wali santri.
Pesantren Muhammadiyah Kwala Madu terus berkomitmen mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berjiwa Islami. Semoga program pengajian rutin ini menjadi ladang amal yang terus membawa manfaat.