Sidomulyo – Para santri dan santriah kelas XII Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu mendapatkan pengalaman berharga dalam program pengembangan diri. Selama dua hari, pada Senin dan Selasa (27 & 28), mereka mengikuti Pelatihan Totok Punggung, sebuah teknik terapi kesehatan yang bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah dan meredakan berbagai keluhan fisik.
Pelatihan ini dipandu langsung oleh Ustadz Erik Syahputra, S.Pd., seorang ahli totok punggung yang juga merupakan guru di pesantren. Dengan metode yang sistematis dan mudah dipahami, beliau membimbing para santri untuk menguasai teknik dasar hingga penerapan praktis dalam terapi totok punggung.
Kegiatan pelatihan ini mendapatkan apresiasi penuh dari Wakil Mudir II, Ustadz Juneydi Hardianto, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan harapan besar agar para santri bisa memanfaatkan ilmu ini dengan baik.
“Kami sangat bersyukur dan bangga melihat para santri mengikuti pelatihan ini dengan penuh semangat. Totok punggung bukan sekadar teknik terapi, tetapi juga bagian dari ilmu kesehatan yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Kami berharap ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini tidak hanya menjadi bekal bagi diri sendiri, tetapi juga bisa diterapkan untuk membantu orang lain. Dengan demikian, para santri tidak hanya unggul dalam bidang agama dan akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang bernilai bagi kehidupan,” ujar Ustaz Juneydi.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali santri dengan soft skill yang dapat berguna bagi mereka di masa depan. Selain memperkaya wawasan dalam bidang kesehatan alternatif, keterampilan ini juga dapat menjadi modal usaha bagi para santri setelah mereka menyelesaikan pendidikan di pesantren.
“Totok punggung ini adalah salah satu ilmu yang dapat mereka manfaatkan untuk membantu orang lain sekaligus memiliki nilai ekonomis jika ditekuni dengan serius,” ujar Ustadz Erik.
Dalam sesi pelatihan, para santri diajarkan teori dasar tentang anatomi tubuh, titik-titik refleksi yang penting, serta teknik pemijatan yang benar. Setelah itu, mereka langsung mempraktikkan totok punggung secara berpasangan di bawah bimbingan Ustadz Erik untuk memastikan teknik yang mereka gunakan sudah tepat.
Para santri mengikuti pelatihan ini dengan penuh semangat. Mereka merasa tertarik untuk mempelajari teknik terapi ini karena manfaatnya yang besar. Salah satu peserta, Asil Haikal, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan pengalaman baru yang sangat berharga.
“Awalnya saya tidak tahu apa itu totok punggung, tetapi setelah belajar langsung, ternyata teknik ini sangat bermanfaat. Saya juga jadi tahu bahwa terapi ini bisa membantu orang yang sering mengalami pegal dan nyeri punggung. Semoga ke depan saya bisa lebih menguasai teknik ini dan menerapkannya untuk membantu keluarga dan teman-teman,” ujar Fauzi.
Sementara itu, salah satu santriah yang mengikuti pelatihan, mengaku bahwa dirinya kini lebih memahami pentingnya kesehatan tubuh dan bagaimana cara menjaga keseimbangan energi dalam tubuh.
“Ilmu ini sangat menarik karena tidak hanya sekadar pijat biasa, tetapi ada teknik khusus yang harus dipahami. Alhamdulillah, saya jadi lebih paham bagaimana cara membantu orang lain yang mengalami keluhan fisik,” kata Aisyah dengan antusias.
Dengan adanya pelatihan ini, pihak pesantren berharap agar para santri dapat mengembangkan keterampilan ini lebih lanjut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak menutup kemungkinan, keterampilan ini juga bisa menjadi peluang usaha bagi mereka di masa depan.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, para santri kini memiliki tambahan ilmu baru yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Diharapkan pelatihan seperti ini dapat terus diadakan agar santri semakin siap menghadapi dunia luar dengan berbagai keterampilan yang dimiliki.
Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu terus berkomitmen untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan.