Sidomulyo– Mudir Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu Langkat, Ustadz H. Ramdani, Lc., turut serta dalam Rapat Koordinasi Nasional Khusus (Rakornasus) Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) yang digelar di Pondok Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 13-16 Februari 2025.
Rakornasus kali ini mengusung tema “Transformasi Pesantren Muhammadiyah sebagai Pusat Keunggulan dan Peradaban”, sebuah agenda strategis dalam upaya memperkuat dan mengembangkan pengelolaan pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Dalam pertemuan ini, para peserta, termasuk Mudir Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu Langkat, membahas sejumlah agenda krusial terkait transformasi pesantren Muhammadiyah. Salah satu fokus utama adalah penguatan konsep Pesantren Tafaqqquh Fiddin-Pesantren Saintek, yang bertujuan menggabungkan pemahaman mendalam terhadap ilmu agama dengan penguasaan sains dan teknologi.
Transformasi ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan pesantren yang tidak hanya unggul dalam bidang keislaman, tetapi juga mampu bersaing di era global dengan pemahaman yang kuat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rakornasus ini juga menyoroti pentingnya standarisasi kurikulum ilmu alat, yang mencakup mata pelajaran Nahwu, Sharaf, dan Balaghah. Kurikulum ini menjadi dasar penting dalam memahami dan menguasai literatur keislaman yang menjadi rujukan utama dalam studi Islam. Dengan adanya standarisasi, diharapkan semua pesantren Muhammadiyah memiliki kualitas pendidikan yang setara dan mampu mencetak santri yang mahir dalam ilmu agama.
Selain itu, agenda penting lainnya adalah sosialisasi instrumen akreditasi pesantren Muhammadiyah. Akreditasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesantren Muhammadiyah memiliki standar pendidikan, manajemen, serta fasilitas yang berkualitas. Dengan adanya sistem akreditasi yang jelas, pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia dapat terus berkembang dan mendapatkan pengakuan secara luas sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan berdaya saing.
Rakornasus ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menjadi momentum untuk menyatukan visi dalam membangun pesantren Muhammadiyah sebagai pusat keunggulan dan peradaban Islam. Pesantren di bawah naungan Muhammadiyah diharapkan tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat kaderisasi ulama, cendekiawan Muslim, serta pemimpin masa depan yang memiliki wawasan luas dan komitmen tinggi terhadap kemajuan umat.
Keikutsertaan Mudir Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu Langkat dalam forum ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran pesantren di Sumatera Utara dalam jaringan pesantren Muhammadiyah secara nasional. Dengan adanya sinergi antarpesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia, diharapkan pesantren dapat terus berkembang menjadi institusi pendidikan yang melahirkan generasi unggul, berkarakter Islam, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Rakornasus ini menjadi bukti nyata bahwa Muhammadiyah terus berkomitmen untuk mengembangkan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada nilai-nilai tradisional, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman, sehingga mampu melahirkan generasi Muslim yang unggul dan berkontribusi bagi peradaban dunia.