Sidomulyo- 04 Januari 2024 – Dua orang dosen Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Dr. dr Syah Mirsya Warli, SpU(K) dan Dr. dr Mohd Rhiza Z Tala M.Ked(OG), Sp.OG(K) menyelenggarakan sosialisasi pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan gangguan berkemih pada usia produktif. Kegiatan ini dilaksanakan dengan fokus pada pemahaman mendalam tentang gangguan menstruasi. Acara yang digelar di Pesantren Kwala Madu ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para pengasuh Pesantren.
Yang menarik, Bapak Mohd Rhiza Z Tala dan Bapak Syah Mirsya yang terlibat dalam kegiatan ini ternyata adalah anak dan menantu dari pendiri Pesantren Muhammadiyah Kwala Madu, Alm Dr H Zulkarnain Tala, Sp.OG. Kehadiran mereka memberikan nilai tambah karena keterlibatan pribadinya dalam mengedukasi pengasuh Pesantren.
Mudir Pesantren Kwala Madu, Ustadz H. Ramdani, Lc, menyambut baik inisiatif dari Dosen Universitas Sumatera Utara dalam membawa pengetahuan kesehatan kepada warga pesantren.
Dalam sesi pengabdian masyarakat tersebut, dosen memberikan penjelasan rinci mengenai berbagai jenis gangguan menstruasi, gejala-gejala yang biasa terjadi, serta cara penanganan yang tepat. Peserta kegiatan, yang sebagian besar merupakan perempuan muda pesantren, aktif berpartisipasi dalam diskusi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Pendekatan yang interaktif dan inklusif digunakan oleh dosen untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi peserta untuk berbicara tentang topik yang terkadang masih dianggap tabu. Dengan pengetahuan dan pengalaman pribadinya, dosen mampu memberikan perspektif yang berharga dan menjelaskan pentingnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi bagi kesejahteraan perempuan.
Setelah selesai acara pengabdian masyarakat tersebut, kedua pembicara diajak oleh Mudir Pesantren bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah SUMUT untuk melihat perkembangan Pesantren dari awal berdiri hingga saat ini. Dengan bangga, mereka menyampaikan bahwa Pesantren telah mencapai kemajuan yang luar biasa. Keberlanjutan pendidikan dan perhatian terhadap kesejahteraan menjadi sorotan utama.
Pesantren berencana untuk terus menjalin kerjasama dengan dosen USU tersebut dalam kegiatan edukatif mendatang. Keberhasilan acara pengabdian masyarakat ini menjadi pijakan untuk kolaborasi lebih lanjut guna meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota pesantren dan masyarakat sekitarnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan mengenali gejala gangguan menstruasi. Kehadiran dosen USU dalam mengabdi kepada masyarakat, khususnya di Pesantren, menjadi bentuk nyata dari kolaborasi antara pendidikan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai generasi yang lebih sehat dan produktif.